Lomba 17-an HUTRI 78 di Kantor: Gawe Gayeng, Dadi Seneng, Mumpung Bareng
Kebijakan Terbaru Dari Google, Akun Google Bisa Terhapus. Bagaimana Cara Menghindarinya?
Google mengumumkan kebijakan baru yang mengancam menghapus data pribadi dari akun Google yang tidak aktif selama dua tahun
Kemarin, tepatnya pada tanggal 31 Juli 2023 jam 12:10 siang, saya mendapatkan email dari Google dengan subjek “Updating our Google Account inactivity policy” Email ini memberikan informasi terbaru tentang perubahan kebijakan mereka terkait akun yang tidak aktif. Menurut saya, ini adalah hal yang perlu untuk dibahas karena berhubungan dengan keamanan data pribadi kita di dunia maya.
Dalam email tersebut, Google menyampaikan bahwa selalu berupaya menjaga keamanan dan keamanan informasi pribadi kita dengan mencegah akses tidak sah ke akun Google melalui perlindungan keamanan bawaan mereka. Saya yakin kalau Google memiliki banyak data sensitif tentang kita, tapi saya juga yakin kalau Google selalu berupaya memastikan bahwa data tersebut tetap aman dari akses yang tidak sah.
Google juga menekankan pentingnya privasi dengan mengurangi waktu penyimpanan berkas pribadi dan data terkait. Artinya, Google berusaha meminimalisir waktu menyimpan data pribadi kita sebanyak mungkin. Mereka ingin melindungi informasi pribadi kita dan mencegah akses tidak sah ke akun kita, bahkan jika kita tidak lagi menggunakan layanan mereka.
Nah, inilah bagian yang menarik. Sebagai bagian dari upaya untuk menjaga keamanan data pribadi kita, Google akan memperbarui periode ketidakaktifan untuk akun Google menjadi 2 tahun di semua produk dan layanan mereka. Perubahan ini akan berlaku untuk akun-akun yang tidak aktif saja, yang berarti akun tersebut tidak pernah sign-in / login atau digunakan dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut. Jadi, jika kamu tidak pernah login ke akun Googlemu selama 2 tahun terakhir, kamu perlu waspada!
Mulai dari tanggal 1 Desember 2023, akun yang tidak aktif tersebut beserta seluruh kontennya akan dihapus. Jadi, perlu dipastikan untuk selalu menggunakan akun Googlemu atau setidaknya Login ke akun tersebut sekali dalam 2 tahun. Jika hal ini tidak melakukan, maka akunmu bisa terancam dihapus.
Meskipun perubahan ini berlaku mulai dari hari ini, Google memberi kita waktu sebelum akun dihapus. Mereka akan mengirimkan beberapa email pengingat baik kepada ke email dimaksud (yang terancam akan dihapus) maupun ke email pemulihan yang telah kita informasikan/ tulisankan pada email dimaksud. Jadi, pastikan email pemulihan kamu selalu terbaru dan aktif.
Dalam email tersebut, Google juga memberikan beberapa cara untuk menjaga agar akun kita tetap aktif. Selain Login ke akun setiap 2 tahun sekali, kamu bisa menggunakan akun Googlemu untuk melakukan beberapa hal berikut:
- Membaca atau mengirim email
- Menggunakan Google Drive
- Menonton video di YouTube
- Berbagi foto
- Mengunduh aplikasi
- Menggunakan Google Search
- Menggunakan akun Google untuk login ke aplikasi atau layanan pihak ketiga
Tentu saja, ada beberapa pengecualian dari kebijakan ini, seperti akun dengan saluran YouTube, video, atau komentar; akun yang memiliki saldo kartu hadiah atau akun yang memiliki aplikasi yang dipublikasikan di toko Google Play.
Google juga menyediakan alat untuk membantu mengelola akun Google kamu dan memberikan opsi untuk mencadangkan ataupun mengunduh datamu menggunakan Google Takeout, dan memberi kamu kesempatan untuk merencanakan apa yang terjadi pada data kamu jika kamu tidak aktif selama periode waktu tertentu dengan fitur Inactive Account Manager
Jadi, jika kamu ingin melindungi data pribadimu dan tetap menggunakan layanan Google, pastikan kamu tidak lupa untuk login ke akun Googlemu secara berkala dan ikuti tips yang diberikan oleh Google. Yang perlu diingat dan disadari bahwa keamanan data pribadi adalah tanggung jawab kita sendiri, dan tindakan pencegahan yang sederhana seperti ini dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga informasi kita tetap aman.
artikel ini telah dipublikasikan melalui medium.com pada link berikut https://didikhand.medium.com/kebijakan-terbaru-dari-google-akun-google-bisa-terhapus-bagaimana-cara-menghindarinya-2fc88bb6a5cb
Melawan Ketergantungan Smartphone, Ajak Anak Baca Buku Yang Disukai
Namun, semua rencana tersebut berubah saat covid 19 muncul di Indonesia pada tahun 2020. Pandemi covid 19 memberikan dampak ke segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal pendidikan. Anak-anak harus belajar secara online. Sedangkan, kami sebagai orang tua masih aktif berkantor, kalaupun WFH itupun terjadwal. Sehingga, akhirnya kami memberikan smartphone agar mereka dapat mengikuti pembelajaran secara online.
Setelah pandemi usai dan pembelajaran kembali normal, anak-anak sudah terlanjur terikat dengan smartphone mereka. Sungguh rasanya sulit untuk mengambil alih smartphone tersebut. Waktu yang dihabiskan di depan layar smartphone kadang-kadang melebihi batas yang seharusnya. Ini menjadi penyumbang rekor penggunaan internet paling lama di dunia. Jadi untuk diketahui bahwa masyarakat Indonesia telah mencatatkan rekor sebagai negara dengan penggunaan internet paling lama di dunia pada tahun 2022. Menggunakan data dari laporan “State of Mobile 2023” oleh firma riset data.ai, durasi rata-rata penggunaan internet mencapai 5,7 jam per hari.
Namun, kami sebagai orang tua mencoba berbagai cara agar anak-anak tidak terlalu asik dengan smartphone mereka. Salah satunya adalah dengan mengenalkan mereka pada kegiatan membaca buku. Awalnya, respons mereka tidak begitu positif saat kami mencoba meyakinkan mereka untuk membaca buku. Namun, saya berinisiatif untuk membawa mereka ke Perpustakaan Daerah Kabupaten Gunungkidul dengan iming-iming bahwa depan perpustakaan tersebut ada tempat jajan yang menyediakan berbagai macam jajanan, sedangkan di perpustakaan sendiri ada tempat bermainnya.
Akhirnya mereka mau dan saat kami masuk ke ruang koleksi buku, mereka terlihat sangat antusias. Mereka langsung mencari buku-buku yang menarik perhatian mereka. Walaupun mereka hanya bisa meminjam 2 buku karena belum memiliki kartu anggota, tetapi semangat membaca mereka tidak surut. Bahkan mereka meminta buku-buku pilihan mereka difotokan agar mudah mengingatnya saat ingin meminjam nanti.Kami sudah berkunjung ke perpustakaan daerah Kabupaten Gunungkidul sebanyak tiga kali, dan antusiasme mereka tetap sama.
Itulah sedikit cerita tentang bagaimana kami menghadapi penggunaan smartphone oleh anak-anak dan cara kami mencoba mengurangi waktu mereka yang dihabiskan di depan layar. Bagaimana dengan cerita Bapak Ibu?
artikel ini telah dipublikasikan melalui medium.com pada link berikut https://didikhand.medium.com/melawan-ketergantungan-smartphone-ajak-anak-baca-buku-yang-disukai-adaccc8c165f
Threads : Awal yang hebat tapi belum bisa buat pengguna setia